Makam Jayaprana Legenda Tragis dari Bali.
MAKAM JAYAPRANA
Pusara Jayaprana yang berada di Teluk Terima, pas di seberang jalan. Menurut legenda Bali, Jayaprana ialah seorang yatim piatu yang dibesarkan oleh penguasa dusun Kalianget. Dia menikah dengan Nyoman Layonsari yang dari dusun tetangga, Banjar. Tetapi si penguasa jatuh hati pada istri Javaprana dan bersekongkol membunuh Jayaprana untuk memperoleh Layonsari. Selanjutnya dia membuat gagasan untuk kirim Jayaprana dan beberapa tentara untuk menantang pasukan membajak laut yang ucapnya sudah datang di Bali barat laut. Setelah tiba di Teluk Terima Patih Sunggaling membunuh Jayaprana. Saat penguasa minta Layonsari untuk menikah dengannya, dia pilih untuk selalu setia pada suami dan pilih bunuh diri. Narasi ini jadi satu legenda cinta yang ironis di Bali.
Satu legenda bekennya orang bali ialah narasi Jayaprana. Kalau kamu suka ngedengerin cerita-cerita rakyat, kamu tentu pernah denger cerita Jayaprana ini. Menurut legenda Bali, Jayaprana ialah seorang prajurit keyakinan dari Raja Bali Anak Agung Gde Murka.
Nah, kebenaran sekali, istri Jayaprana ini elok sekali, namanya Layon Sari. Sebab rupanya sang raja ini suka ama Layon Sari, pada akhirnya dikirimkanlah sang Jayaprana ke Teluk Terima menghajar beberapa pembajak. Tetapi, faktanya, ia lalu dibunuh ama mentri raja, atas perintah sang raja. Waktu tahu suaminya wafat, Layon Sari lalu bunuh diri.
Legenda ini lalu disakralkan oleh warga Bali. Ceritanya ini ialah romeo-julietnya Bali. Dan ampe saat ini makam mereka berdua didokumentasikan dan dibuatkan tempat penyembahan.
Pusara Jayaprana mempunyai panorama laut yang paling cantik dan banyak warga di tempat mendatanginya. Untuk capai Pura posisi dari pusara Jayaprana membutuhkan satu pendakian panjang dan terjal tetapi panorama disekelilingnya membuat seluruh usaha bernilai tidak percuma. Pura yang berisi kotak kaca tampilkan patung Jayaprana dan Layonsari. Situasi yang tenang dan panorama cantik di seputar pusara, Pulau Menjangan serta beberapa gunung di Pulau Jawa bisa disaksikan dari pusara.
Pusara ini berada seputar 45 km dari Pura Pulaki, yang berada di Taman Nasional Bali Barat dan memakan waktu 4 jam berkendara lewat Kabupaten Jembrana dari Kota Denpasar.
Pusara yang mempunyai topik warna kuning ini dikitari dengan patung yang terkait dengan legenda Jayaprana. Kecuali patung Jayaprana, Layonsari, raja dan patihnya, ada pula patung barong yang berlapis kain ciri khas bali. Hiasan pusara ini juga rapi dan nampak elok. Kain dan sesembahan yang diatur rapi membuat pusara itu nampak terurus. Aroma dari dupa yang berpijar juga menambahkan syahdu kondisi.
Pusara yang sebuah pura ini dapat diraih dalam 4 jam dengan mobil dari Denpasar. Perjuangan belum usai, Anda harus melalui jalan panjang ke arah pura. Jalan yang naik dan panjang akan menunggu Anda. Tetapi tidak boleh cemas, ada dua opsi jalan yang dapat diambil. Anda dapat pilih jalan berundak atau lempeng.