Notifikasi

Memuat…

Info Gunung Agung Terkini

 Pusat Vulkanologi memperkirakan, ledakan besar dari Gunung Agung akan terjadi takan lama lagi. Perkiraan tersebut menjadi pertimbangan menaikkan status kebahayaan gunung tersebut dari Siaga atau level III ke Awas atau level IV.




Info gunung agung terkini






"PVMBG menaikkan status Gunung Agung dari Siaga menjadi Awas terhitung, Senin (27/11), pukul 06.00 WITA," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin.







Hingga Senin(27/11), letusan Gunung Agung masih terus teramati disertai kepulan asap tebal mencapai ketinggian 2.300 hingga 3.500 meter. Sinar api pun terlihat dari kawah.





Erupsi eksplosif disertai dentuman lemah terdengar hingga jarak 12 kilometer dari puncak gunung yang oleh masyarakat Bali. Sinar api yang kian terlihat pada malam hari, kata warga yang berada di tempat pengamatan, menandakan letusan besar segera terjadi.





Sepanjang pukul 00.00 WITA hingga 18.00 WITA, PVMBG mencatat Gunung Agung terpantau mengalami satu kali letusan dengan dentuman lemah berdurasi 40 detik, satu kali tremor nonharmonik dengan durasi 1.832 detik, satu kali gempa vulkanis dalam berdurasi 31 detik, dan tiga kali gempa vulkanis dangkal berdurasi 7-11 detik.





Tremor menerus terekam dengan amplitudo dua hingga tiga milimeter. Hujan abu terus turun di pos pengamatan. Kemarin petang, angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak berada dan melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya.





Menyusul naiknya status kebahayaan, zona tersebut meliputi seluruh area dalam radius delapan kilometer dari kawah ditambah perluasan sektoral ke utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 10 km dari kawah. 


Masyarakat di radius 8-10 km diimbau segera mengungsi dengan tertib dan tenang.





Banjir lahar dingin juga mulai terjadi setelah erupsi beruntun Gunung Agung. Pihak BPBD mengimbau warga untuk tak melakukan aktivitas di sekitar sungai atau menonton letusan di dekat Gunung Agung. Pemandangan lahar dingin disertai lumpur pekat dijumpai di Sungai Yeh Sah di Karangasem, Tukad Barak di perbatasan Desa Ban dan Desa Tianyar, serta Tukad Unda di Klungkung.





Provinsi Bali saat ini memasuki musim hujan. Erupsi Gunung Agung berpotensi membawa material piroklastik dalam jumlah besar dan perlu diwaspadai.





Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Bali mengatakan, November adalah awal musim hujan di sebagian wilayah Bali, terutama Bali Tengah. 





"Curah hujan tinggi yang konstan di 40 milimeter (mm) per jam membuat lahar membeku sehingga berbahaya bagi wilayah sekitar kawasan rawan bencana juga aliran sungai sekitar Gunung Agung," kata dia.





Gunung Agung pernah meletus dahsyat pada 17 Maret 1963. Saat itu, letusan yang menghamburkan abu vulkanis, pasir, dan batu apung menewaskan 1.900 jiwa. Letusan Gunung Agung kala itu menjadi letusan terbesar sepanjang abad ke-20.





Jumlah pengungsi saat ini mengalami peningkatan 5.286 jiwa dibanding sehari sebelumnya yang mecapai sekitar 23.737 jiwa. Saat ini, pengungsi di Karangasem mencapai 15.758 jiwa di 105 titik pengungsian, Buleleng (3.972 jiwa di 9 titik), Klungkung (3.029 jiwa di 31 titik), Bangli (600 jiwa di 1 titik), Tabanan (744 jiwa di 7 titik), Denpasar (1.472 jiwa di 35 titik), Gianyar (2.587 jiwa di 8 titik), Badung (549 jiwa di 5 titik), dan Jembrana (312 jiwa di 16 titik).





Gubernur Bali mengimbau pengungsi melaksanakan evakuasi dengan tenang dan tertib. Pengungsi juga tak perlu panik karena kesiapan logistik dijamin oleh pihak terkait, khususnya pemerintah provinsi. 





  Berikut Tips Siaga Selama dan Setelah Letusan



Segera tutup semua jendela, pintu dan sumber ventilasi, seperti ventilasi cerobong asap atau tungku.

Matikan AC dan sistem pemanas; dan pindah ke ruang interior tanpa jendela yang berada di atas permukaan tanah.

Untuk melindungi diri Anda dari jatuhan abu vulkanik, cobalah untuk tetap di dalam rumah dan tempatkan handuk lembab di antara pintu dan tanah.

Jika Anda pergi ke luar, kenakan lengan panjang dan celana panjang, kenakan masker sekali pakai dan kenakan kacamata (dan beralih ke kacamata, bukan lensa kontak).

Abu vulkanik sangat berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit pernafasan, juga anak-anak dan lansia, jadi keputusan terbaik adalah tetap berada di dalam rumah.

Setelah letusan, cobalah untuk menghindari mengemudi pada daerah dengan hujan abu vulkanik lebat.

Jika perlu dan dengan sangat hati-hati, bersihkan abu dari atap rumah Anda, karena abu yang berat dapat menyebabkan bangunan runtuh.

Dan mengulurkan bantuan - menjangkau teman dan tetangga, terutama mereka yang mungkin memerlukan bantuan khusus.





Demikian yang dapat kami sampaikan Info Gunung Agung Terkini, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua...

Baca Juga
Posting Komentar