Canang Genten
Canang Genten, Pada prinsipnya canang genten sama dengan canang sari, sebagai alas dapat digunakan taledan, ceper ataupun daun pisang yang berbentuk segi empat. Diatasnya berturut-turut disusun perlengkapan yang lain seperti: bunga dan daun-daunan, porosan yang terdiri dari satu/dua potong sirih diisi sedikit kapur dan pinang, lalu dijepit dengan sepotong janur, sedangkan bunganya dialasi dengan janur yang berbentuk tangkih atau kojong. Kojong dengan bentuk bundar disebut "uras-sari".
Waulupun perlengkapan banten ini sangat sederhana, tetapi hampir semuanya mempunyai arti simbolis antara lain:
- jejaitan/tetuwasan reringgitan, melambangkan kesungguhan hati,
- daun-daunan, melambangkan ketenangan hati.
- Simbol Tri Murti
- Pinang melambangkan Dewa Brahma,
- Sirih, melambangkan Dewa Wisnu,
- Kapur melambangkan Dewa Siwa,
Canang ini, baik besar maupun kecil bahkan selalu digunakan untuk melengkapi sesajen-sesajen yang lain, hanya saja bentuk alat serta porosannya berbeda-beda. Itulah ulasan tentang canang Genten, semoga bermanfaat.